Pengertian dan Hubungan Individu, Keluarga dan Masyarakat
Pengertian
dan Hubungan Individu, Keluarga dan Masyarakat
NAMA DOSEN :
MUTIARA
NAMA KELOMPOK :
ABDURRAHMAN
NANDA NAUFAL
SHERIEN TRISNAWATY
YUDI KURNIATAMA
SHERIEN TRISNAWATY
YUDI KURNIATAMA
JURUSAN : TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS
GUNADARMA
TAHUN 2016
TAHUN 2016
Pengertian dan Hubungan Individu, Keluarga dan
Masyarakat
- PERTUMBUHAN
INDIVIDU
A. Individu
Individu berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi.
Individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa
dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia (Abu Ahmadi, 1991: 23). Individu
bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi,
melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan.
Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya
memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,melainkan juga mempunyai
kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat tiga aspek yang
melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik jasmaniah,
aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada
suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya. Individu dalam tingkah
laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang dari norma
kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan
ketiga memengaruhi masyarakat (Hartomo, 2004: 64).
Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yang
menjadi latar belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan
memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan
kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya.
Manusia sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu
yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan
lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan
menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi
penghambat proses pembentukan pribadi. Pengaruh lingkungan masyarakat terhadap
individu dan khususnya terhadap pembentukan individualitasnya adalah besar,
namun sebaliknya individu pun berkemampuan untuk mempengaruhi masyarakat.
Kemampuan individu merupakan hal yang utama dalam hubungannya dengan manusia.
B. PENGERTIAN INDIVIDU
“Individu” berasal dari kata latin, “individuum”
artinya “yang tidak terbagi”. Jadi Individu merupakan suatu sebutan yang
dipakai untuk menyatakan kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Dalam ilmu
sosial, Individu menekankan penyelidikan pada kenyataan-kenyataan hidup
istimewa yang tak seberapa mempengaruhi kehidupan manusia.
Individu bukan berarti manusia sebagai suatu kesatuan
melainkan manusia sebagai makhluk hidup yang dihitung dalam “perseorangan”.
Oleh karena itulah, sifat satu individu dengan yang lainnya berbeda meskipun
mereka tinggal dalam satu lingkungan yang sama. Sejenis tetapi tidaklah sama,
pola pikir dan sifat memiliki cirinya tersendiri. Karena diferensiasi
itulah, Individu memiliki keuntungan dalam mengetahui sejumlah wawasan seperti
bahasa, agama, adat istiadat, hukum, ilmu pengetahuan dan sebagainya.
Berdasarkah hal tersebut maka diperolehlah kesimpulan bahwa Individu adalah
seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan
sosialnya, melainkan juga memiliki pola dan tingkah laku spesifik dan lainnya.
C. PENGERTIAN PERTUMBUHAN
Secara generalisasi, pertumbuhan adalah proses
pertambahan ukuran, volume dan massa yang bersifat irreversible (tidak
dapat dibalik) karena adanya pembesaran sel dan pertambahan jumblah sel akibat
adanya proses pembelahan sel. Pertumbuhan dapat dinyatakan secara kuantitatif
karena pertumbuhan dapat diketahui dengan cara melihat perubahan yang terjadi
pada makhluk hidup yang bersangkutan.
Perubahan dalam proses pertumbuhan biasanya disebut dengan
istilah protes.
Menurut pengertian ahli aliran asosiasi, Pertumbuhan
adalah suatu proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara
bertahap karena pengaruh baik dari pengalaman empiris luar maupun panca indera
yang menimbulkan sensations atau pengalaman melalui keadaan mentar
sendiri yang menimbulkan reflection. Sedangkan menurut pendapat ahli
psikologis Gestalt, Pertumbuhan adalah suatu proses differensiasi yaitu
terjadinya pertumbuhan pada seseorang secara perlahan dengan mengenal sesuatu
secara keseluruhan barulah kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang
ada.
Diliain pihak menurut konsepsi sosialisasi,
Pertumbuhan merupakan salah satu proses dari sosialisasi dimana individu secara
perlahan tumbuh dengan berinteraksi sosial bersama individu lainnya baik di
dalam maupun luar lingkungannya.
D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
Pada garis besarnya, perumbuhan itu terbagi menjadi
tiga aliran yaitu;
- Pendirian
Nativistik, Menurut pendapat ahli mengenai aliran ini,
Pertumbuhan individu itu semata-mata ditentukan oleh faktor yang dibawa
sejak lahir. Mereka berpendapat bahwa jika orang tua seorang anak memiliki
bakat tertentu, misalnya penyanyi atau pelukis, maka bakat yang dimiliki
orang tua itu bisa saja menurun dan diwariskan pada anaknya. Sehingga anak
tersebut memiliki suatu kemiripan dengan figure orang tua
kandungnya.
- Pendirian
Empiristik dan Enviromentalistik,Teori ini adalah kebalikan dari
Nativistik. Para ahli berpendapat bahwa pertumbuhan individu itu berasal
dari lingkungannya bukan pada dasar yang terpendam di dalam diri
sejatinya.Jadi, pada dasarnya, pendirian ini menolak pada dasar yang ada
di dalam diri Individu dan lebih menekankan pada lingkungan dimana
Individu itu berada. Pendirian macam ini biasa disebut Enviromentalistik.
Menurut paham ini, di dalam pertumbuhan Individu baik dasar maupun
lingkungan sama-sama memegang pemeranan yang sangat penting dimana bakat
dan dasar yang dimiliki individu itu haruslah dapat diserasikan dengan
lingkungannya.
- Pendirian
Konvergensi dan Interaksionisme, Konsepsi konvergensi ialah
konsepsi interaksionisme yang berpandangan dinamis yang menyatakan bahwa
interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan
individu. Nampak lain dengan konsepsi konvergensi yang berpandangan oleh
dasar (bakat) dan lingkungan.
E. Tahapan
Pertumbuhan Individu Berdasar Psikologi
- Masa
Vital (0 – 2), yaitu masa seorang Individu untuk mempelajari
berbagai hal yang ada di dunianya karena pada masa itu ia baru dilahirkan
ke dunia.
- Masa
Estetik (2 – 7), yaitu masa seorang Individu mempelajari panca
indera yang dimilikinya.
- Masa
Intelektual (7 – 14), yaitu masa seorang Individu dalam mempelajari
suatu hal yang dianggap baik atau buruk dimana hal tersebut akan
mempengaruhi pembentukan karakter yang ia miliki di masa depan yang akan
datang.
- Masa Sosial (14 – 21), yaitu masa dimana seorang Individu sudah dapat menguji dirinya sendiri lebih lanjut dalam kehidupan serta menghasilkan suatu keterampilan dan kemampuan untuk membuat pendirian hidup.
- FUNGSI
– FUNGSI KELUARGA
A. PENGERTIAN KELUARGA
Keluarga berasal bahasa Sanskerta: “kulawarga”;
“ras” dan “warga” yang berarti anggota. Berdasarkan penjelasan di
atas, Keluarga adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih
memiliki hubungan darah.
Generalisasi lain juga menerangkan bahwa keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap
dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Salvicion dan Celis (1998),
di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung
karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya
dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya
masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan
Keluarga juga merupakan kelompok pertama yang dikenal
oleh Individu dan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pertumbuhan
maupun perkembangan Individu tersebut baik sebelum maupun sesudah dirinya
terjun secara langsung dan menjadi bagian dari Masyarakat dalam lingkungannya.
B. MACAM – MACAM FUNGSI KELUARGA
Fungsi Keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas yang
harus dilaksanakan oleh anggota yang menjadi bagian di dalamnya itu. Adapun
bermacam – macam fungsi yang dimiliki oleh Keluarga adalah sebagai berikut;
- Fungsi
Biologis, yaitu fungsi Keluarga dalam melakukan tugas
utamanya untuk meneruskan keturunannya.
- Fungsi
Pemeliharaan, yaitu fungsi Keluarga untuk melindungi setiap
bagian anggota keluarganya dari gangguan – gangguan dengan cara
menyediakan rumah sebagai tempat bernaung, memberikan layanan kesehatan
ketika salah satu anggotanya sakit dan memberikan keamanan dari segala
bahaya yang mengancam.
- Fungsi
Ekonomi, yaitu fungsi Keluarga sebagai pemenuh kebutuhan
setiap anggotanya. Misalnya seperti seorang kepala keluarga yang mencari
nafka untuk mencukupi kebutuhan keluarganya setiap hari.
- Fungsi
Keagamaan, yaitu fungsi Keluarga sebagai media untuk
mengenalkan/menanamkan nilai-nilai atau unsur keagamaan kepada anggotanya.
Misalnya dengan menanamkan keyakinan umat manusia akan adanya Tuhan serta
jalan hidup di dunia ini maupun di akhirat kelak.
- Fungsi
Sosial, yaitu
fungsi Keluarga sebagai pemersiap masa depan anaknya jika kelak suatu saat
nanti terjun ke dalam dunia masyarakat dan lingkungannya.
- Fungsi
Rekreatif, tugas
keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke tempat
rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang
menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara
nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing.
- Fungsi Perasaan, tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
- · Fungsi Sosialisasi anak, tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik. Sedangkan dalam Buku Sosial Dasar karangan Drs. Soewaryo Wangsanegara, beliau berpendapat bahwa fungsi – fungsi dari sebuah Keluarga meliputi hal – hal seperti berikut;
- Pembentukan Kepribadian, yaitu fungsi keluarga sebagai peletak dasar kepribadian anak – anaknya dengan tujuan untuk memproduksi atau melestarikan kepribadian mereka pada anak dan cucunya.
- Alat Reproduksi, Erat kaitannya dengan fungsi
pertama, Keluarga dalam hal ini berfungsi sebagai alat reproduksi
kepribadian – kepribadian yang pada dasarnya berakar dari etika, estetika,
moral dan kebudayaan yang berkolerasi fungsional dengan sebuah struktur
dalam masyarakat tertentu.
- Eksponen Dalam Kebudayaan, adalah
peran penting Keluarga sebagai transmisi kebudayaan kepada keturunannya.
- Lembaga Ekonomi, Dalam lembaga masyarakat
biasanya tertdapat sistem kekeluargaan yang sangat luas. Sistem
kekeluargaan yang saling terjalin inilah yang dapat mempengaruhi dan
menguasai bidang perekonomian masing-masing keluarga tersebut yang menjadi
anggota di dalamnya.
- Pusat Pengasuhan dan Pendidikan, Fungsi Keluarga sebagai lembaga pendidikan kepada anaknya dimana mereka memberikan wawasan terhadap keturunannya tersebut dengan caranya tersendiri. Misalnya seorang anak lelaki akan mendapatkan pelatihan dari Ayahnya sebelum ia bisa terjun dan menjadi anggota masyarakat begitu pula sebaliknya dimana anak perempuan mendapat pengajaran dari Ibunya.
- MASYARAKAT
A. DEFINISI MASYARAKAT DAN PENDAPAT PARA
AHLI
Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu
kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.
Sedangkan menurut para ahli, masyarakat adalah;
- Selo Sumarjan (1974), masyarakatadalah orang-orang
yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.
- Koentjaraningrat (1994),
masyarakatadalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu
sistem adat istiadat tertentu yang bersifat terus menerus dan terikat oleh
suatu rasa identitas yang sama.
- Ralph Linton (1968), masyarakatadalah setiap
kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama
dan mampu membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka
menganggap sebagai satu kesatuan sosial.
- Karl Marx,masyarakat adalah suatu
struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan
akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara
ekonomi
- Paul B. Horton & C. Hunt,masyarakat merupakan
kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang
cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama
serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia
tersebut
B. PENGGOLONGAN MASYARAKAT
Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, Masyarakat
dibedakan menjadi dua golongan yaitu Masyarakat sederhana dan Masyarakat maju (modern).
- Masyarakat
Sederhana, Kelompok masyarakat yang hidup dalam lingkungan
sederhana dan cenderung pembagian pekerjaannya dibedakan menurut jenis
kelamin anggotanya.
- Masyarakat Maju, Kelompok yang memiliki banyak organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang hendak dicapainya. Dalam lingkungannya, Masyarakat maju dapat dibedakan menjadi dua yaitu Masyarakat Non-Industri dan Masyarakat Industri sebagai berikut;
- Masyarakat Non-Industri, Secara garis besar, kelompoknasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group)
- Kelompok Primer, Dalam kelompok primer,
interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab.
Kelompok primer ini disebut juga kelompok ”face to face group”, sebab para
anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling
mengenal lebih dekat, lebih akrab.Sifat interaksidalam kelompok-kelompok
primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian
kerja atau pembagian tugas pada kelompok, yaitu menerima serta menjalankan
tugas idak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung
jawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara
sukarela.
- Kelompok Sekunder, Antara anggota kelompok
sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang
bersifat kekeluargaan.Oleh karena itu, sifat interaksi, pembagian kerja
antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan
rasional. Obyektif. Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar
kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi. Hal-hal
semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang
telah dif lot dalam program-program yang telah disepakati.
- Masyarakat
Industri, Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu
tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan
pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat
yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari
bagian atau kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat
diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara
mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
- HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA DAN
MASYARAKAT.
Manusia sebagai makhluk individu dalam arti tidak
dapat dipisahkan antara jiwa dan raganya dalam prosesnya untuk bisa berkembang
ia memerlukan keterpaduan antara perkembangan jasmani maupun rohani. Sebagai makhluk
yang sosial, seorang individu tidak dapat berdiri sendiri dan saling
membutuhkan antara dirinya sendiri dengan individu lainnya untuk mengadakan
hubungan sosialisasi di tengah – tengah masyarakat.
Keluarga yang memiliki berbagai fungsi yang dijalankannya
merupakan perwujudan dari suatu wahana/wadah dimana seorang Individu mengalami
proses bersosialisai untuk yang pertama kalinya juga memiliki peranan yang
begitu penting bagi Individu tersebut karena dari keluargalah seorang Individu
itu ditempa karakternya untuk bisa menjadi bagian dari masyarakat luas ketika
dewasa nanti.
Sebagai bagian yang tak dapat dipisahkan dari
masyarakat, Keluarga juga memiliki kolerasi fungsional dengan masyarakat
tertentu. Itulah sebabnya mengapa proses pengembangan Individu menjadi
seseorang yang berwatak dan memiliki kepribadian seharusnya diarahkan sesuai
dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang Individu menjadi
seseorang yang dewasa dan mampu mengendalikan dirinya sendiri juga melakukan
sosialisasi di dalam masyarakat yang ada di lingkungannya.
Masyarkat adalah kelompok manusia yang saling
berinteraksi dan memiliki keterikatan untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Masyarakat adalah tempat dimana seorang Individu mampu melihat dengan jelas
proyeksi pengembangan itu. Jika keluarga adalah tempat dimana awal proses
bermula, maka dalam masyarakatlah individu akan di uji coba untuk mengembangkan
apa yang telah ia dapatkan dari keluarganya untuk diterapkan ketika menjadi
bagian dari masyarakat.
Seorang individu yang berada dalam masyarakat tertentu
berarti dirinya telah berada dalam suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap
inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, karena disinilah
Individu itu akan terlibat secara langsung dan menjadi perwujudan anggota
masyarakat.
HUBUNGAN INDIVIDU DENGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT
Individu barulah dikatakan sebagai individu apabila pada perilakunya yang
khas dirinya itu diproyeksikan pada suatu lingkungan sosial yang disebut
masyarakat. Satuan-satuan lingkungan sosial yang mengelilingi individu terdiri
dari keluarga, lembaga, komunitas dan masyarakat.
1. Hubungan individu dengan keluarga
Individu memiliki hubungan yang erat dengan keluarga, yaitu dengan ayah,
ibu, kakek, nenek, paman, bibi, kakak, dan adik. Hubungan ini dapat dilandasi
oleh nilai, norma dan aturan yang melekat pada keluarga yang bersangkutan.
Dengan adanya hubungan keluarga ini, individu pada akhirnya memiliki hak dan
kewajiban yang melekat pada dirinya dalam keluarga.
2. Hubungan individu dengan lembaga
Lembaga diartikan sebagai sekumpulan norma yang secara terus-menerus
dilakukan oleh manusia karena norma-norma itu memberikan keuntungan bagi
mereka. Individu memiliki hubungan yang saling mempengaruhi dengan lembaga
yang ada disekelilingnya. Lingkungan pekerjaan dapat membentuk individu dalam
membentuk kepribadian. Keindividuan dalam lingkungan pekerjaan dapat berperan
sebagai direktur, ketua dan sebagainya. Jika individu bekerja, ia akan
dipengaruhi oleh lingkungan pekerjaannya.
3. Hubungan individu dengan komunitas
Komunitas dapat diartikan sebagai satuan kebersamaan hidup sejumlah orang
banyak yang memiliki teritorial terbatas, memiliki kesamaan terhadap menyukai
sesuatu hal dan keorganisasian tata kehidupan bersama. Komunitas mencakup
individu, keluarga dan lembaga yang saling berhubungan secara independen.
4. Hubungan individu dengan masyarakat
Hubungan individu dengan masyarakat terletak dalam sikap saling menjungjung
hak dan kewajiban manusia sebagai individu dan manusia sebagai makhluk sosial.
Mana yang menjadi hak individu dan hak masyarakat hendaknya diketahui dengan
mendahulukan hak masyarakat daripada hak individu. Gotong royong adalah hak
masyarakat, sedangkan rekreasi dengan keluarga, hiburan, shopping adalah hak
individu yang semestinya lebih mengutamakan hak masyarakat.
SUMBER REFERENSI;
Buku Sociology Edisi 1A, 1B, 2A, Penerbit Erlangga
Buku Pendidikan Kewarganegaraan 1, 2, Penerbit
Erlangga
Tidak ada komentar: